wawancara antara dua orang yang satu.
seandainya saja saya punya kesempatan untuk tidak betul betul menjadi pecundang.
saya pasti tidak lagi punya keinginan ekstravagan untuk menculik kehidupan dan menguncinya dalam potrait.
saya pasti sudah sangat kehabisan waktu menikmati alam dengan mata telanjang.
tidak ada keinginan untuk memindahtangankan wajah cantik kehidupan, karena saya juga pasti sudah sangat kaya. berduit maksudnya.
jadi jika saya cerita tentang perjalanan fisik saya mengelilingi globe sungguhan, saya tidak perlu menunjukkan foto pada mereka yang bertanya lebih lanjut.
hanya tiket. pulang. pergi.
agar yang melempar pertanyaan bisa menelan panorama langsung dari bola matanya sendiri.
tak peduli berapa banyak orang yang bertanya.
tak peduli berapa lebar dunia.
kesempatan apa?
untuk berani.
bersedia durhaka.
hengkang angkat kaki.
mulai mengimani, entah apa yang setia menuntun dari dalam sini, suatu tempat yang tak pernah bisa orang lain lihat.