![]() | ||
nachtwey tak mengelak, ada perang dalam perang. dahsyat, terdahsyat bukan yang matanya lihat, namun jauh didalam tempurung antara otak dan nuraninya. pun ia, tak juga mampu mencetak diatas kertas, rasa. gambar begitu terbatas bingkai dan lensa tak pernah cukup bening.
karl may dengan yakin duduk dikursi kamarnya dan surat menyurat, pengalaman inderawi tak kuasa menggodanya keluar ruang dan mencicip kehidupan. kacamata personal dikumpulkan satu per satu dalam satuan waktu ke dalam satu berkas tebal. pun catatan, berubah sesuai kuasa tangan, kuasa ruang serta waktu.
yang gila, yang belum sepenuhnya terjaga dari lelap, syahdan bebas dosa. dali memulas kuas bersikukuh menggelar pasal dan ayat mengenai cairnya periode. pasang surut yang sadar dan yang tidak, atau keadaan diantaranya. ia bubuhkan warna, diantara dogma. dan ekspektasi begitu kentara jelas, ia tak ingin wilayah itu berakhir abu-abu. spektrum warna lain dipaksa lahir dari jemari yang menari di atas kanvas.
goldin yakin bahwa yang Ada, bersarang dari satu ruang intim. seperti semua tahu dialektika ovum dan sperma, maka ia rumahkan sebuah gejala. kemudian diagnosa membeku. apa yang diam tersembunyi antara rahasia dan realita? ceriwisnya sebuah kesunyian. itu yang bertubi-tubi ia bicarakan, dalam esai panjang, tanpa kata-kata.
ahli nujum dan komentator bola. menata tabir diatas meja makan malam. manusia begitu mendamba keniscayaan. tak pernah sabar menunggu sesuatu yang pasti akan datang. disitu kubrick duduk dimimbar disaksikan umat yang ketakutan. kecerdasan ontologisnya menghipnotis berbagai kalangan. bola mata berikut sejumput serabut otak garda depan. decak kagum instalasi manusia dan perempuan manequin. premanisme yang vandal. wig, penjahat dan efek jera yang letoy. usaha berat untuk membungkus demonstrasi dengan kertas kado rumit tapi cantik. khalayak umum, dibuat keringat dingin dan emosi.
mungkin kala itu fatmawati hanya ingin menjelujur dua kain menjadi satu. selain melahirkan, dan rela dimadu. dalam horizon hidupnya yang dibingkai batas, ia ternyata mampu menjadi ahli waris atas hak cipta bendera sebuah negara.
diluar sekat yang membatasimu, bisa jadi mereka yang tak mau diketahui personanya memberi dan melakukan banyak untuk dunia. setia hadir menjadi ruang kosong seperti gelas atau daun pintu. agar air bisa terus dituang untuk leher yang kerontang, dan segala yang hidup lalu lalang melintas perbatasan antara luar dan dalam.
sementara itu, ada yang terus membelakangi pura-pura tidak melihat serta menutup telinga erat hingga kedap.