apa cita cita kamu, narja yang manis?
jadi pembantu rumah tangga, tante.
hah? *shock* kamu becanda kan sayang..
enggak tante, sungguh.
kenapa?
karena aku suka mandi.
loh, apa hubungannya?
tante ngga suka kan badannya lengket?
tentu tidak dong, anak cantik..
rumah juga sering curhat sama aku dia gatel dan lengket.
aku mau mandiin dia terus.
maksudnya, sayang? ah, kamu sedang berkhayal ya? mungkin karena kamu baru pindah rumah kali yaa.. nanti tante sering maen ya supaya kamu ngga kesepian, tikcantik.. dan kata mama, ruang dilantai tiga akan dijadikan studio ballet kamu ya? besok tante dateng ya, mau liat dekorasinya nih..
jangan tante, besok waktu aku keramas.
terus kenapa?
kita bisa ketemu setelah kamu keramas kan?
rumahnya mau aku keramasin juga.
barusan, katanya dia kegatelan..
witch hazel

Monday, 23 August 2010
(..)menurut beberapa saksi mata dari fenomena mati suri, di alam yang berbeda itu semua manusia berwajah serupa.(..)
dan bahkan saksi mata masih dapat mengidentifikasi wujud mereka sebagai manusia?
dan jika kesaksian tersebut nanti bisa kita verifikasi.
sungguh, ponds dan maksara hanya jadi perkara buang uang.
janji primordial kurang akur
apa lagi yang kau takuti?
banyak.
apa?
kecoak.
itu sudah kau sebut diawal!
oh iya, hmm. perawan tua.
kau bahkan tidak lagi perawan, jauh sebelum kamu bisa mengingat.
oh iya yah.
pamanmu iseng dikali dulu. mungkin kau lupa.
oh. iya ya.
apa lagi?
menjadi kaya.
ayo apalagi?
jadi sarjana.
terus?
bisa main piano.
lalu? kok diem. sebut aja terus.
iya, ini lagi mikir.
mungkin, hmm mengetahui rahasia.
untuk ketakutanmu saja kau ragu, apalagi keinginanmu? yak, lanjut!
takut dilahirkan.
kenapa?
mmm.
ya, namanya juga ketakutan.. kan biasanya aneh aneh.
iya!! tapi kenapa?!
mau lanjut kejawaban berikutnya?
jawab dulu!!
heh! kok diem aja?!
heh! kok diem aja?!
jawab!!
kenapa?
KARENA KALAU AKU DILAHIRKAN, SEPERTI SEMUA WARGA SINI TAHU AKU AKAN BERJODOH SAMA KAMU.
AKU LEBIH BAIK DISINI TIDAK PERNAH LAHIR, DARIPADA MENGHABISKAN WAKTU DINERAKA BERSAMAMU!!
AKU LEBIH BAIK DISINI TIDAK PERNAH LAHIR, DARIPADA MENGHABISKAN WAKTU DINERAKA BERSAMAMU!!
wawancara antara dua orang yang satu.
seandainya saja saya punya kesempatan untuk tidak betul betul menjadi pecundang.
saya pasti tidak lagi punya keinginan ekstravagan untuk menculik kehidupan dan menguncinya dalam potrait.
saya pasti sudah sangat kehabisan waktu menikmati alam dengan mata telanjang.
tidak ada keinginan untuk memindahtangankan wajah cantik kehidupan, karena saya juga pasti sudah sangat kaya. berduit maksudnya.
jadi jika saya cerita tentang perjalanan fisik saya mengelilingi globe sungguhan, saya tidak perlu menunjukkan foto pada mereka yang bertanya lebih lanjut.
hanya tiket. pulang. pergi.
agar yang melempar pertanyaan bisa menelan panorama langsung dari bola matanya sendiri.
tak peduli berapa banyak orang yang bertanya.
tak peduli berapa lebar dunia.
kesempatan apa?
untuk berani.
bersedia durhaka.
hengkang angkat kaki.
mulai mengimani, entah apa yang setia menuntun dari dalam sini, suatu tempat yang tak pernah bisa orang lain lihat.
Sunday, 22 August 2010
Saturday, 21 August 2010
kepada Kei Aozora.
karena, kita sama-sama sinderala.
dalam tiap pulas sapu yang menyentuh lantai.
dalam tiap debu yang terusir kain pel berkarbol.
dalam tiap buih busa deterjen diember rendaman baju kotor kami.
dalam tiap oseng tumisan sayur segar bercampur daging has dalam.
dalam tiap hela keringat saat bercocok tanam dikebun kami.
di akhir perundingan damai dengan dunia konsekuensi dan kausalitas, akhirnya kutemukan sedikit saja harapan.
berjanjilah menyanggah jika terdengar konyol, dengan intelektualitas bak cendikiawan aku rasa kita berdua ini adalah pemberontak radikal lengkap dengan femininitas dan anti feminis.
karena sungguh kamu merindu kerajaan patriarkis absolut, begitu juga aku.
walau jauh dari cukup, keberadaan yang mengelilingi terus ditepis secara konstan dengan lengan. kemapanan dimata kita seperti batu yang dijatuhkan dari tebing tepat kearah kita dibawah lembah. dan kita terus menangkis yang mereka di luar sana ais, kejar, sembah layak berhala.
kita yang congkak, angkuh.
menengadah tak menunduk dan terus melawan. kemapanan.
dengan cara apa? pertanyaan itu berkecamuk liar dibenakmu, bukan?
sederhana saja.
dengan terus menerus dan terus menggapai yang ideal.
melukis cita rasa citra diatas kanvas yang tak lagi bisa dilucuti apa saja warna yang tergores, tersiram, terciprat, tertuang, terludah dipermukaannya :
menggambar wajah lelaki.
yang kita berdua begitu yakini, ia tidak akan pernah ada.
energi yang tidak akan pernah terlahirkan (untuk menemani cahaya ini yang meredup seperti kunang-kunang menjelang fajar) meski dikonstelasi jagat seratus juta tahun cahaya jauhnya dari tangan kita yang kapalan.
mengapa kita bergulat keji melawan bayangan kita sendiri diatas ring kecil, disekelilingi kawat listrik, pelik, hingga darah tak lagi tangis?
karena sampai atom terkecil, secara kromosomik kita berdua terus berjuang menghukum diri sendiri. akibat merasa tak layak mendapat semua yang kita genggam sekarang, apalagi setelah melewati pintu servix ibu dan mama dulu dan akibat yang menyusul dibelakang, sesal, rasa bersalah.
melanjutkan janji primordial, kita mengamini meyakini utopia, cita akan cinta yang ternyata hanya ada diatas kertas dibantu pena.
dia tidak akan pernah ada, sayang.
mengapa tidak kita bangun dan bertatap muka dengan alam dibalik sadar?
pelototi lelaki yang tepat didepan mata.
lucuti atribut kosmetiknya.
masih mampukah kita mencintai tanpa persyaratan?
jika iya, mungkin saat itu adalah hari lahir kita yang sebenarnya.
di luar sana, manusia menunggu persalinan ibu dan mama.
sementara sampai saat ini kita masih bungkam dalam cairan amnion. yang ternyata lebih nyaman dari yang mereka semua bilang. dan kita terus melawan, entah pada siapa dan untuk apa.
aku sayang kamu.
maka dari itu, ayo kita keluar.
s e k a r a n g!
Wednesday, 11 August 2010
jalang
selamat siang perempuan manis.
saya suka melihat kamu sengsara.
mengutuk diri.
menghujat lelaki.
berkaca bertanya apa yang salah darimu.
kamu akan tetap beberapa langkah dibelakang.
begitu manisnya menyaksikan persaingan.
sedang disini saya bersantai menonton sambil makan berondong manis.
kamu begitu seru seperti adegan pembunuhan dilayar lebar.
teruslah berharap bisa menjadi saya.
silakan membandingkan.
saya sukaa!
silakan bunuh saya dengan kebaikan.
jangan berhenti merasa kecil.
supaya saya terus toyor kamu dari depan belakang.
sesekali menampar dipipi kanan.
kamu menyedihkan, untuk itu kamu selalu menarik untuk jadi tontonan.
Subscribe to:
Posts (Atom)